BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Visi dan Misi ajaran
Islam tidak sama halnya dengan visi dan misi agama – agama lain yang sudah
jelas-jelas bertujuan untuk agama misionarist,
dalam arti kata mengajak sebanyak-banyaknya pengikut untuk agama mereka
dengan iming-iming atau hadiah yang sangat menggiurkan.
Pada zaman sekarang ini,
banyak masyarakat yang mengaku memeluk agama Islam namun tidak mengerti apa-apa
saja “Visi dan Misi Ajaran Islam”. Jangankan
berbicara soal Visi dan Misi ajaran islam di masyarakat, mungkin dari kalangan
pelajar dan mahasiswa saja masih yang belum bisa membaca Kitab Suci Al-Qur’an.
Padahal hal yang wajib tersebut merupakan hal yang sangat fatal.
Mengkaji tentang
ajaran islam, tidak lah cukup waktu
dalam bertahun-tahun, karena semua hal tentu mengacu pada ajaran islam. Namun
pada kesempatan kali ini, penyusun akan menjelaskan sedikit tentang apa itu
Visi dan Misi ajaran Islam.
B.
RUMUSAN MASALAH
Adapun hal yang akan
dibahas yaitu :
a.
Pengertian Visi dan Misi Ajaran Islam.
b.
Ruang Lingkup Pembahasan tentang Visi dan Misi Ajaran Islam.
c.
Visi dan Misi Ajaran Islam Secara Komperehensif.
d.
Hubungan Ajaran Islam dengan Perdamaian Umat.
C.
TUJUAN
Dengan adanya makalah
Visi dan Misi Ajaran Islam ini, penyusun berharap agar :
a.
Pembaca dapat mengerti apa pengertian dari Visi dan
Misi Ajaran Islam.
b.
Pembaca dapat memahami apa-apa saja Ruang Lingkup
pembahasan Visi dan Misi Ajaran Islam.
c.
Pembaca memahami Visi dan Misi Ajaran Islam Secara
Komperehensif.
d.
Pembaca dapat memahami bagaimana Hubungan Ajaran
Islam dengan perdamaian umat.
BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN VISI DAN MISI AJARAN ISLAM
A.
Pengertian Visi dan Misi Ajaran Islam
Jika kita mendengar kata
visi dan misi, mungkin yang terlintas di benak kita yaitu ucapan – ucapan yang
sering dilontarkan oleh para pejabat – pejabat atau calon pejabat negara pada
saat mereka ingin menarik hati
masyarakat agar memberikan suara kepada mereka.
Berikut adalah
penjelasan tentang visi dan misi.
a.
Visi
Di dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), Visi diartikan sebagai suatu pandangan, wawasan dan
kemampuan untuk melihat pada inti persoalan. Dalam arti lain yaitu apa yang
tampak dalam daya khayal[1].
Maksudnya, seseorang
mampu memikirkan atau merencanakan suatu pemikiran tentang apa yang akan
dilakukan untuk jangka waktu yang panjang.
b.
Misi
Di dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), dijelaskan bahwa misi adalah suatu tugas atau tujuan
yang dirasakan orang sebagai suatu kewajiban untuk melakukannya demi tujuan
tertentu, misalkan agama, ideologi, patriotisme dsb[2].
Dari arti tersebut,
dapat diartikan bahwa misi adalah suatu tujuan
ataupun goal yang membutuhkan proses atau langkah – langkah, waktu, dan
strategi untuk mewujudkannya.
c.
Ajaran Islam
Semua hal dalam hidup
ini tak lepas dari ajaran-ajaran islam. Karena segala sesuatu yang sangat kecil
sekali pun Allah SWT telah mengaturnya dengan keindahan dan kemudahan. Hanya
saja manusianya yang mempersulit ajaran-ajaran tersebut.
Segala sesuatu telah diatur dan ditentukan oleh Allah SWT
melalui kitab-kitab-Nya yang telah diturunkan di dunia ini. Namun pada kitab
Al-Qur’an-lah seluruh ajaran-ajaran yang paling terlengkap.
Ajaran Islam bersumber
dari Al-Qur’an dan Hadist. Yang di dalamnya telah mengandung seluruh
aspek-aspek tentang bagaimana menjalani hidup di dunia ini. Bahkan bukan hanya
untuk di dunia saja, namun untuk di kehidupan yang selanjutnya juga, yaitu
akhirat.
Sebagaimana yang telah
diketahui bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang paling sempurna, karena memang semuanya
ada dalam Islam, mulai dari urusan buang air besar sampai urusan negara, Islam
telah memberikan petunjuk di dalamnya. Allah SWT berfirman, “Pada hari ini telah Kusempurnakan
untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah
Ku-ridhai Islam menjadi agama bagimu.” (Al-Maidah:
3)[3]
d.
Visi dan Misi Ajaran Islam
Sebagian dari kalangan
non muslim mungkin berfikir negatif tentang ajaran islam. Namun, hal itu karena
mereka hanya melihat dari luarnya saja. Misalkan dengan adanya bom, dan mereka
melakukannya dengan mengatas namakan Islam. Sehingga berakibat negatif terhadap
islam sendiri, yang seharusnya agama yang terkenal cinta damai dan penuh kasih
sayang malah jadi kebalikannya.
Salah satu dari visi dan
misi ajaran islam ini yaitu sama dengan diturunkanya atau diutusnya Rasulullah SAW
yang bertujuan untuk menyempurnakan ahlak manusia.
Salman Al-Farisi berkata,“Telah
berkata kepada kami orang-orang musyrikin, ‘Sesungguhnya Nabi kamu telah
mengajarkan kepada kamu segala sesuatu sampai buang air besar!’ Jawab Salman,
‘benar!” (Hadits Shohih
riwayat Muslim). Semua ini menunjukkan sempurnanya agama Islam dan luasnya
petunjuk yang tercakup di dalamnya, yang tidaklah seseorang itu butuh kepada
petunjuk selainnya, baik itu teori demokrasi, filsafat atau lainnya; ataupun
ucapan Plato, Aristoteles atau siapa pun juga.
Nabi Muhammad SAW
berdakwah untuk menyempurnakan ahlak yang mulia, membangun manusia mulia dan bermanfaat dengan cara
memberikan teladan yang baik dan menyampaikan ajaran dari Allah SWT kepada
manusia[4]
Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah
Muhammad SAW dalam hadistnya :
الاخلق صالح لأتم بعثت إنما
”Sesungguhnya aku diutus
untuk menyempurnakan akhlak yang sholeh”. (HR: Bukhari dalam shahih Bukhari
kitab adab, Baihaqi dalam kitab syu’bil Iman dan Hakim).
Dari
hadist yang tersebut di atas saja sudah dapat kita peroleh hal yang jelas tentang
visi ajaran islam. Rasulullah SAW bertujuan untuk merubah ahlak umatnya ke
jalan yang lebih terarah. Hanya saja Rasulullah tidak menjelaskan secara rinci,
namun beliau mempraktikan ahlak mulia tersebut kepada sahabat-sahabatnya yang
kemudian sampai kepada kita. Meskipun kita tak pernah melihat secara langsung
bagaimana ahlak Rasulullah tersebut, tetapi kita yakin bahwa kita harus mampu
untuk meniru apa yang Rasulullah lakukan.
B.
Ruang Lingkup Visi dan Misi Ajaran
Islam
Ruang
lingkup visi dan misi islam mencakup berbagai aspek kehidupan. Islam
mengajarkan tentang bagaimana gaya hidup sehat, bagaimana bertetangga dan
sebagainya.
Berikut
sebahagian dari ruang lingkup visi dan misi islam :
a.
Pendidikan
Islam
mengajarkan bagaimana cara mendidik yang benar-benar dapat mendidik.
Mendidik
anak misalnya, para
ulama umat Islam telah menyadari pentingya
pendidikan melalui keluarga. Syaikh Abu Hamid Al Ghazali ketika membahas tentang peran
kedua orangtua dalam pendidikan mengatakan:
"Ketahuilah, bahwa
anak kecil merupakan amanat bagi kedua
orangtuanya. Hatinya yang
masih suci merupakan permata alami yang bersih dari pahatan dan bentukan, dia siap diberi pahatan apapun dan condong kepada apa saja yang disodorkan
kepadanya Jika dibiasakan dan diajarkan kebaikan dia akan
tumbuh dalam kebaikan dan berbahagialah kedua orang tuanya
di duniadari akherat, juga setiap pendidik dan gurunya. Tapi jika dibiasakan kejelekan dan dibiarkan sebagai
mana binatang temak, niscaya akan menjadi jahat dan binasa.
Dosanya pun ditanggung oleh penguru dan walinya. Maka
hendaklah ia memelihara mendidik dan membina serta
mengajarinya akhlak yang baik, menjaganya dari teman-teman
jahat, tidak membiasakannya bersenang-senang dan
tidak pula menjadikannya suka kemewahan, sehingga akan menghabiskan umurnya untuk mencari hal
tersebut bila dewasa."[5]
Pendapat ulama tersebut
tentunya sudah melalui pemikiran dan pertimbangan terhadap Al-Qur’an dan
Hadist.
b.
Perdamaian
Islam berperan sangat penting untuk perdamaian di dunia.
Karena hanya dengan menegakkan ajaran islamlah perdamaian akan dapat tercipta.
Karena Islam merupakan agama yang “Rahmatan Lil ‘Alamiin” yaitu rahmat bagi
seluruh alam.
Sejak munculnya cahaya Islam ke dunia, ia dengan tegas
mengajak kepada perdamaian dan meletakkan jalan hidup yang bijak yang dapat
dilalui setiap insan. Sesungguhnya Islam menjunjung tinggi “hak hidup” dan
mendorong manusia untuk mencintainya, demikian juga berusaha membebaskan mereka
dari ketakutan dan ancaman, sehingga ditetapkanlah jalan yang mulia agar
manusia dapat berjalan menuju ke arahnya; menuju perdamaian, menuju
kemerdekaan, dan menuju kebahagiaan.[6]
C.
Visi dan Misi Ajaran Islam secara Komperehensif
Secara komperehensif
atau secara luas, visi dan misi ajaran islam meliputi segala sesuatu yang
manusia lakukan. Ketentuan – ketentuan yang berdasarkan atas perintah maupun
larangan yang Allah SWT berikan kepada hambanya melalui Rasul dan malaikat –
malaikat-Nya..
Seperti yang telah
dijelaskan di atas, bahwa ajaran islam merupakan susunan atau tata cara
bagaimana menjalani hidup. Agar mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat.
Visi dan misi ajaran
islam yang ingin mengubah dan memperbaiki ahlak manusia dan juga kehidupan
untuk menjadi yang lebih baik lagi kedepan, mungkin bukanlah hal yang mudah.
Karena, jika dilihat dari perkembangan zaman yang semakin maju nan mustahil
untuk menghindarinya ini, manusia akan semakin mudah untuk terpedaya oleh dunia
dan seisinya. Tanpa memperdulikan lagi untuk apa sebenarnya dan apa kewajiban
manusia dilahirkan di muka bumi ini.
Islam telah mengajarkan
kepada kita tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh untuk dilakukan,
termasuk dalam kehidupan sehari – hari. Dalam ajaran islam, tidak ada larangan
untuk mencari kebahagiaan di dunia, namun bukan berarti manusia bisa sesukahati
untuk hanya menyibukkan diri dengan aktifitas duniawi, karena dalam konsep
ajaran islam segala sesuatunya itu lebih baik seimbang.
Orang yang memiliki
segala sesuatu di dunia namun tidak menghiraukan tentang bagaimana ia di
akhirat kelak maka dia lah orang yang rugi, dan orang yang hanya mementingkan
akhiratnya saja tetapi tidak memikirkan atau tidak membahagiakan dirinya di
dunia, maka hidupnya akan kurang sempurna.
Maka Rasulullah bersabda
yang artinya “bekerjalah untuk duniamu
seakanengkau hidup selamanya, dan bekerjalah engkau untuk akhiratmu seakan esok
hari kau tiada”. Dari hadist tersebut jelas lah, bahwa dalam ajaran islam
kita harus menyeimbangkan antara bekerja untuk dunia dan untuk akhirat.
Islam telah mengajarkan
bagaimana gaya hidup sehat, namun banyak orang pada zaman sekarang lebih suka
mendengarkan perkataan – perkataan dari orang – orang yang bukan dari kalangan
islam. Padahal jika kita mengetahui bahwa mereka yang meniru dan mengambil
suatu ilmu itu berdasarkan konsep islami.
Misalkan dalam bidang
kesehatan, yang mana Allah telah jelas – jelas memberikan penjelasan di dalam
Al-Qur’an bahwa ada penawar atau obat – obatan alami seperti madu, buah zaitun
dan sebagainya.
Namun karena kebanyakan
dari kita malas untuk membaca Al-Qur’an dan lebih suka mendengarkan perkataan
yang sebenarnya telah lebih dulu Allah SWT menjelaskannya di dalam Al-Qur’an
dan Rasulullah SAW melalui hadist – hadistnya.
Dalam persoalan makan
pun Rasulullah SAW telah bersabda yang artinya
D.
Hubungan Ajaran Islam dengan Perdamaian Umat
Ajaran islam sangat erat
kaitannya dengan perdamaian. Karena islam tidak pernah memberikan paksaan atau
pun membuat kerusakan. Segala masalah dapat diselesaikan jika dengan
menggunakan ajaran – ajaran islam.
Dengan menjalankan
syari’at islam di dunia, tentu dapat menumbuhkan rasa damai dan kasih sayang
antar sesama umat manusia. Ajaran islam sesuai dengan hakekatnya yaitu “Rahmatan Lil ‘Alamiin”, yaitu rahmat
bagi seluruh alam.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ajaran islam bukanlah
ajaran yang memiliki tujuan untuk memprovokasi ataupun membuat perpecahan di
dunia. Namun sebaliknya, islam merupakan ajaran yang mampu membuat hidup
selaras dan mampu menciptakan bagi seluruh penjuru dunia.
Perpecahan yang timbul
bukan lah disebabkan oleh adanya perbedaan agama, namun karena adanya tangan –
tangan dari orang ingin mendapatkan kekuasaan. Sehingga tidak memperdulikan
lagi dengan car yang halal atau haram, karena semua jalan telah di anggap halal
olehnya.
Sebagai seorang agen
islam, sudah seharusnya kita menjadi penerus dari tangan – tangan penegak
islam. Yaitu melanjutkan penegakan ajaran islam kepada dunia dengan penuh rasa
damai. Agar tercipta kedamaian dan ketentraman dunia yang menjadi impian bagi
seluruh umat manusia dan merupakan visi ajaran islam.
B.
Saran
Perdamaian tidak akan
timbul jika banyak orang yang sibuk mempermasalahkan soal perbedaan antara satu
dengan yang lainnya. Ajaran islam tidaklah berlaku jika manusianya tidak
mengamalkan apa yang harus menjadi kewajibannya.
Visi dan misi ajaran
islam bukanlah hal yang mudah untuk di wujudkan. Tetaplah berpegang teguh pada
ajaran dan hukum – hukum islam, yang mampu menjadikan islam bukan hanya sekedar
sebagai simbol untuk membedakan antara islam dan non islam, namun menjadikan
islam sebagai suatu pedoman untuk kehidupan yang lebih baik pada masa yang akan
datang, dunia dan akhirat.
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional Jakarta. 2008. Kamus Bahasa. Jakarta:
Pusat Bahasa.
Nasikin Muhammad,
Hanif Nurcholas Marjuki. 2011. Ayo Belajar Agama Islam untuk smp kelas VII.
Jakarta: Erlangga.
Syaikh Yusuf Muhammad Al-Hasan,. Pendidikan Anak Dalam Islam.
Ebook (Abu Salma Al-Atsari.
Abu Hudzaifah Yusuf bin Munasir ”3 Pokok Ajaran Islam”, diakses dari http://muslim.or.id/aqidah/3-pokok-ajaran-islam.html
[1] Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional Jakarta, Kamus Bahasa, Pusat Bahasa, Jakarta,
2008, hlm. 1465
[2] Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional Jakarta, Kamus Bahasa, Pusat Bahasa, Jakarta,
2008, hlm. 961
[3] Abu Hudzaifah Yusuf bin Munasir “3 Pokok Ajaran Islam”, diakses
dari http://muslim.or.id/aqidah/3-pokok-ajaran-islam.html, pada tanggal 26 0ktober 2014 pukul 15:53
[4] Muhammad
Nasikin dan Hanif Nurcholas Marjuki, Ayo Belajar Agama Islam untuk smp kelas
VII, Erlangga, Jakarta, 2011, hlm. 178-179.
[5] Syaikh
Yusuf Muhammad Al-Hasan, Pendidikan Anak
Dalam Islam, Ebook (Abu Salma Al-Atsari), hlm. 7-8.
ijin sedot gan , hehehe, buat makalah ni
ReplyDeletepenulisannya masih terlalu berjarak, kalau bisa di rapiin lagi gan hehehehe
ReplyDelete